Rabu, 19 Maret 2014

Penyelesaian Masalah Dengan Cara Pandang Epidemiologi

A.    Frekuensi masalah kesehatan (ISPA)
Penderita ISPA di Riau terus meningkat. Dari data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau pada tanggal 11 Maret 2014, mencatat terjadi peningkatan drastis kasus ISPA, sekitar 6.456 jiwa dari angka total 47.464 jiwa. Dengan rincian penderita Ispa 41.589 jiwa, penderita penyakit kulit 2.084 jiwa, penderita asama 1.544 jiwa, sakit mata 1.385 jiwa, dan pneumonia 862 jiwa.

Adapun daerah yang memiliki angka penderita tertinggi terdapat di Pekanbaru. Berikut urutannya;
  1. Pekanbaru 10.608 jiwa
  2. Rokan Hilir 7.811 jiwa
  3. Bengkalis 4.787 jiwa
  4. Dumai 3.188 jiwa
  5. Siak 3.038 jiwa
  6. Pelalawan 2.955 jiwa
  7. Rohul 2.548 jiwa
  8. Kampar 2.188
  9. Inhu 1.779 Jiwa
  10. Meranti 1.053 jiwa
  11. Inhil 1000 jiwa
  12. Kuansing 634 jiwa
Sementara itu, hasil laporan data dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Riau, 11 Maret 2014, terdapat 10 kawasan dengan status ISPU berbahaya, yaitu Panam, Perawang, Minas, Siak, Kandis, Duri field, Duri camp, Dumai, Libo, dan Bangko.
Menunjukkan pengelompokan masalah kesehatan (ISPA) menurut:
·         Ciri-ciri manusia : keluar rumah, dan tetap beraktivitas tanpa menggunakan masker, menyebabkan sesak nafas yang kemudian menderita ISPA.
·         Ciri-ciri tempat : keadaan diselimuti kabut asap yang tebal, hutan masih sangat banyak sehingga kebakaran meluas.
·         Ciri-ciri waktu : kebakaran rerjadi cukup lama, sehingga menimbulkan kabut asap yang tebal hingga berhari-hari.
Hipotesa
Kejadian ini terjadi karena tidak adanya larangan tegas dari pemerintah tentang pembakaran hutan, sehingga pembakaran terjadi sampai tidak dapat dikendalikan dan menmbulkan kabut asap yang tebal dan meluas ke berbagai daerah. Masyarakat ang terinfeksi ISPA karena daya tahan tubuh yang tidak kuat/rentan terkena ISPA, tidak menggunakan masker dan tetap memaksakan beraktivitas diluar rumah pada saat kabut asap tebal merupakan penyebab ISPA.
Kesimpulan
Dampak kabut asap yang semakin hari meningkat memberikan efek negatif terhadap masyarakat Riau, seperti ISPA, pneumonia, gangguan mata, serta penyakit kulit. Untuk itu perlu adanya penanganan khusus demi meminimalisir dampak negatif yang terjadi, seperti meminimalkan aktivitas di luar rumah dan ruangan, karena status cuaca di Riau sangat berbahaya.Selain itu, memberikan imbauan tegas kepada masyarakat untuk memakai masker setiap saat ketika beraktivitas di luar ruangan sebagai tindak perilaku pencegahan.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar